Arti kata politik selama ini belum
memiliki definisi yang seragam. Walaupun
ilmu politik masih bergulat dalam menciptakan konsep tunggal tentang politik,
hal ini bukan berarti kita perlu menyesalinya. Bahkan kita patut bersyukur bila
mengingat kembali akan hakekat keberadaan ilmu sosial dan humanis merupakan
pembuktian bahwa tidak ada satupun kebenaran mutlak dalam menjawab suatu
masalah. Kebenaran mutlak yang selalu diagung-agungkan ilmu sains murni seperti
ilmu biologi, fisika, dan lainnya.
Artinya, sangatlahwajar bila kita berbicara politik dengan melibatkan berbagai definisi
berdasarkan sudut pandang kita tentang politik, misalnya melalui tinjauan
konflik, perdamaian, kontrol, kekuasaan, atau lainnya. Pada akhirnya sudut pandang yang paling
memungkinkan, meliputi segala definisi tentang politik akan membutuhkan
pendekatan menyeluruh dengan menggabungkan keseluruhan tinjauan tersebut. Munculnya pendekatan sistem merupakan upaya
paling komprehensif dalam melibatkan berbagai definisi politik yang ada secara
interaktif.
Sementara itu,
pendekatan sistem berusaha menimbulkan pemahaman terhadap politik bukan hanya
dari perspektif kelembagaan atau institusi
yang ada saja. Akan tetapi, sistem
politik selalu bergerak dinamis, melibatkan fungsi dan lingkungan internal dan
eksternal. Akibatnya, sistem politik di
suatu negara akan bersinggungan dengan sistem politik di negara lain, begitu
pula sebaliknya.
Indonesia merupakan bagian dari sistem
politik dunia, dimana sistem politik Indonesia akan berpengaruh pada sistem
politik negara tetangga maupun dalam cakupan lebih luas. Struktur kelembagaan atau institusi khas
Indonesia akan terus berinteraksi secara dinamis, saling mempengaruhi, sehingga
melahirkan sistem politik hanya dimiliki oleh Indonesia. Namun demikian, kekhasan sistem politik
Indonesia belum dapat dikatakan unggul bila kemampuan positif struktur dan
fungsinya belum diperhitungkan sistem politik negara lain.
Salah satu syarat penting dalammemahami bagaimana sistem politik Indonesia adalah melalui pengembangan wawasan
dengan melibatkan institusi-institusi nasional dan internasional. Artinya lingkungan internal dan eksternal
sebagai batasan atau boundaries dari
suatu sistem politik Indonesia harus dipahami terlebih dahulu.
Lingkungan internal akan sangatdipengaruhi oleh budaya politik bangsa Indonesia. Sedangkan budaya politik sendiri merupakan
wujud sintesa peristiwa-peristiwa sejarah yang telah mengkristal dalam
kehidupan masyarakat, diwariskan turun temurun berupa tatanan nilai dan norma
perilaku. Sementara itu, lingkungan
eksternal sedikit banyak mempengaruhi lingkungan internal ketika transformasi
budaya berlangsung akibat peristiwa sejarah semisal penjajahan kolonial maupun
bentuk “penjajahan” budaya pop (pop
culture) di era globalisasi.
Mempelajari sistem politik suatu negara
tidak dapat dan tidak pernah berdiri sendiri dari sistem politik negara lain,
setidaknya itulah maksud implisit yang diutarakan David Easton melalui
pendekatan analisa sistem terhadap sistem politik. Sampai kemudian, Gabriel Almond meneruskannya
ke dalam turunan teori sistem politik yang lebih konkrit, yaitu menggabungkan
teori sistem ke dalam struktural-fungsional, barulah kita mendapatkan pemahaman
bagaimana sistem politik seperti di Indonesia berinteraksi dengan sistem
politik lainnya.
Akhirnya, mengingat sebegitu luaspembicaraan mengenai sistem politik, maka layaknya suatu sistem, saya akan
ciptakan terlebih dahulu batasan-batasannya, yaitu mengenalkan kedua pendekatan
terhadap sistem politik baru kemudian menganalisis sistem politik Indonesia.
Oleh karena itu subbab pertama membahas pendekatan sistem politik dari teori
behavioral. Subbab kedua melanjutkan
bahasan pendekatan sistem politik dari sudut teori struktural-fungsional, dan
subbab terakhir akan memfokuskan pada arti penting sejarah dalam mempelajari
sistem politik Indonesia.