Rabu, 07 Desember 2011

organisasi dan olah raga



Kegiatan organisasi olahraga yang diuraikan dalam modul ini terdiri atas :

Organisasi Olahraga Di Masyarakat.

Organisasi olahraga di masyarakat meliputi sekelompok orang dari bermacam-macam profesi yang ada di masyarakat, untuk membentuk organisnsi cabang olahraga sesuai yang diminatinya. Di masyarakat luas banyak dibentuk suatu organisasi cabang olahraga yang bertujuan bermacam-macam.

Organisasi olahraga tersebut merupakan wadah bagi anggota masyarakat yang berminat pada cabang olahraga tertentu. Di samping itu kelompok orang yang berprofesi tertentu yang selalu terlibat dengan kegiatan olahraga, membentuk suatu organisasi fungsional. Kegiatan sejenis seperti cabang-cabang olahraga dan badan fungsional mewadahi diri dalam organisasi seperti Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).
Organisasi Olahraga tersebut terdiri dnri :

Organisasi Olahraga Yang Bersifat Tetap.

Organisasi induk cabang olahraga yang dibentuk oleh orang yang menggemari dan berprestasi pada cabang olahraga tersebut, masih ada orang dengan profesi tertentu dan memiliki kepentingan yang sama dan telah menjadi anggota KONI adalah:
BPOC    (Olahraga cacat)
Organisasi olahraga yang bersifat sementara adalah organisasi cabang olahraga yang dibentuk dalam waktu tertentu sesuai dengan tugas, fungsi dan tujuan yang harus dicapai.
Organisasi olahraga yang bersifat sementara merupakan sebuah kepanitiaan yang dibentuk oleh organisasi olahrnga yang bersifat tetap, seperti :
Besar Pekan Olahraga Nasional (PON)
Panitia Penyelenggara Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS)
Kepanitiaan tersebut dibentuk berdasarkan Suatu Keputusan yang dikeluarkan oleh KONI Pusat - organisasi Induk Cabang Olahraga.
Perlu dipikirkan organisasi yang dapat digunakan dalam kegiatan di sekolah Panitia Penyelenggara Pertandingan dan Perlombaan untuk kelas atau antar sekolah.

Organisasi Olahraga Di Sekolah.

Untuk itu perlu dibentuk organisasi olahraga sesuai dengan situasi dnn kondisi sekolah tersebut.
Organisasi olahraga di sekolah dapat berjalan dengan baik bila didukung oleh Kepala Sekolah dan guru-guru di sekolah tersebut. Jadi kegiatan itu sebenarnya bukan hanya menjadi beban dan tanggung jawab guru Penjas di sekolah, meskipun guru penjas dapat
Berinisiatif untuk melaksanakan kegiatan organisasi olahraga di sekolah.
Pembentukan organisasi olahraga di sekolah yang telah mendapat restu dan dukungan dari kepala sekolah dan para gurunya, perlu disusun suatu strukturorganisasi dengan personilnya sesuai kebutuhan minimal sebagai berikut:
Penasehat / Pembina    :    Kepala Sekolah
Ketua POMG/BP3
1. Anggota (seksi-seksi)
Sesuai kebutuhan dari cabang olah raga yang ada di sekolah

Selain mengorganisasikan para siswa yang akan. Organisasi olahraga di sekalah tersebut melakukan pembinaan dan penyaluran anak tersebut untuk meningkatkan prestasinya, bekerja dengan induk cabang olahraga yang ada di daerahnya.
Pengadaan PPLP cabang olahraga (Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar).
PPLP cabang olahraga yang diadakan di ibukota propinsi dibina mungkin para siswa yang diseleksi secara berjenjang dari kecamatan sampai tingkat kabupaten. PPLP ini dikembangkan oleh Ditjen Olahraga Depdiknas untuk membina prestasi olahraga pelajar.

Jumat, 02 Desember 2011

Organisasi Formal


Menurut Herbert G. Hicks, kedua ekstrem berisikan suatu kontinum tipe-tipe keorganisasian seperti ditunjukkan pada gambar yang para pembaca akan download diatas (Hicks, 1972:6)

Sebuah organisasi formal memiliki strukstur yang terumuskan dengan baik. Struktur ini menerangkan hubungan-hubungan otoritasnya, kekuasaan, akuntabilitas, dan tanggung jawabnya. Struktur yang ada juga menerangkan bagaimana bentuk saluran-saluran, dan melalui apa komunikasi berlangsung.

Organisasi-organisasiformal menunjukkan tugas-tugas terspesikfikasi bagi masing-masing anggotanya. Hierarki sasaran-sasaran organisasi-organisasi formal dinyatakan secara eksplisit. Status, prestise, imbalan, pangkat dan jabatan, serta prasyarat-prasyarat lainnya terurutkan dengan baik dan terkendali.

Organisasi-organisasi formal tahan lama, dan terencana. Mengingat dtekankan suatu keteraturan, maka mereka relatif bersifat fleksibel. Contoh-contoh organisasi-organisasi formal adalah perusahaan-perusahaan besar, badan-badan pemerintah, dan universitas-universitas.
Pada sisi lain, dari kontinum pada gambar yang disajikan didalam media/tulisan download diatas terdapat apa yang dinamakan organisasi-organisasi informal. Organisasi-organisasi informal demikian terorganisasi secara “lepas”. Merekabersifat fleksibel, tidak terumuskan dengan baik,dan sifatnya adalah spontan.

Keanggotaan pada organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik secara sadar, maupun tidak sadar. Kerapkali sulit untuk menentukan waktu eksak seseorang menjadi anggota organisasi tersebut. Sifat eksak hubungan-hubungan antara para anggota, bahkan tujuan-tujuan organisasi yang bersangkutan tidak terspesifikasi. Contoh-contoh organisasi demikian adalah suatu pertemuan makan malam bersama, orang-orang yang kebetulan lewat, sewaktu kecelakaan mobil terjadi.

Organisasi-organisasi informal, dapat dialihkan wujudnya menjadi organisasi-organisasi formal. Hal itu apabila hubungan di dalamnya dan kegiatan-kegiatannya terumuskan dan terstruktur. Organisasi-organisasi formal dapat menjadi organisasi-organisasi informal apabila hubungan-hubungan yang dirumuskan dan terstruktur tidak dilaksanakan. Selanjutnya, diganti dengan hubungan-hubungan baru tidak terspesifikasi dan tidak dikendalika


Pengertian / Definisi Organisasi Informal dan Organisasi Formal
Organisasi Formal
  1. Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja yang rasional. Contoh : Perseroan terbatas, Sekolah, Negara, dan lain sebagainya.
  2. Organisasi Informal, Organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari. Contoh : Arisan ibu-ibu sekampung, belajar bersama anak-anak sd, kemping ke gunung pangrango rame-rame dengan teman, dan lain-lain.

Organisasi informal
Keanggotaan pada organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik secara sadar maupun tidak sadar, dan kerap kali sulit untuk menentukan waktu eksak seseorang menjadi anggota organisasi tersebut. Sifat eksak hubungan antar anggota dan bahkan tujuan organisasi yang bersangkutan tidak terspesifikasi. Contoh organisasi informal adalah pertemuan tidak resmi seperti makan malam bersama. Organisasi informal dapat dialihkan menjadi organisasi formal apabila hubungan didalamnya dan kegiatan yang dilakukan terstruktur dan terumuskan. Selain itu, organisasi juga dibedakan menjadi organisasi primer dan organisasi sekunder menurut Hicks:

  • Organisasi Primer, organisasi semacam ini menuntut keterlibatan secara lengkap, pribadi dan emosional anggotanya. Mereka berlandaskan ekspektasi rimbal balik dan bukan pada kewajiban yang dirumuskan dengan eksak. Contoh dari organisasi semacam ini adalah keluarga-keluarga tertentu.
  • Organisasi Sekunder, organisasi sekunder memuat hubungan yang bersifat intelektual, rasional, dan kontraktual. Organisasi seperti ini tidak bertujuan memberikan kepuasan batiniyah, tapi mereka memiliki anggota karena dapat menyediakan alat-alat berupa gaji ataupun imbalan kepada anggotanya. Sebagai contoh organisasi ini adalah kontrak kerjasama antara majikan dengan calon karyawannya dimana harus saling setuju mengenai seberapa besar pembayaran gajinya.


Desain Organisasi Formal dan Informal Pengertian Desain Organisasi
Istilah organisasi berasal dari kata organon/bahasa yunani. Yang berarti alat, tools. Desain organisasi (organizational design) merupakan proses memilih dan mengimplementasikan struktur yang terbaik untuk mengelola sumber-sumber untuk mencapai tujuan. Sasaran desain organisasi adalah menggunakan struktur yang memberikan fasilitas pengimplementasian strategi. 

Desain organisasi dapat juga dinyatakan sebagai proses pembuatan keputusan yang dilakukan oleh manajer untuk memilih struktur organisasi yang sesuai dengan strategi untuk organisasi dan lingkungan tempat anggota organisasi melaksanakan strategi tersebut. Desain organisasi menuntut manajer untuk melihat secara bersamaan ke dalam organisasi dan ke luar organisasi. Ada empat bagian untuk membangun desain organisasi, yaitu pembagian kerja, departementalisasi, hirarki dan koordinasi. 

Dalam pengembangandesain organisasi ada dua hal yang penting; pertama perubahan stratgei dan lingkungan berlangsung dengan berlalunya waktu, desain organisasi merupakan proses yang berkelanjutan. Kedua, perubahan dalam struktur termasuk mencoba dan kemungkinan berbuat salah dalam rangka mensyusun desain organisasi. 

Manajer hendaknya memandang desain organisasi sebagai pemecahan masalah dan mengikuti tujuan organisasi dengan gaya situasional atau kontingensi, yaitu struktur yang ada didesain untuk menyesuaikan keadaan organisasi atau sub unitnya yang unik.