Jumat, 22 April 2011

Alasan Perusahaan Melakukan Retention


Alasan Perusahaan Melakukan Retention
Jika dikaji lebih lanjut, alasan perusahaan melakukan retention dapat digolongkan ke dalam salah satu kategori tersebut :
  1. Keharusan, karena tidak tersedia alternatif lain.
  2. Biaya.
  3. Kerugian-harapan.
  4. Opportunity Cost.
  5. Kualitas pertanggungan
  6. Pajak
Manfaat dan Biaya Asuransi Idemnification. Manfaat asuransi yang sebenarnya adalah mengganti kerugian bagi mereka yang menderita kerugian tak diharapkan. Mereka-mereka ini dipulihkan atau setidak-tidaknya untuk mengubah posisi ekonomi yang sebelumnya. Keuntungan bagi individu-individu ini jelas. Masyarakat juga memperoleh keuntungan karena orang-orang ini dipulihkan untuk berproduksi kembali, pendapatan pajak ditingkatkan dan dana kesejahteraan yang harus dibayar pemerintah berkurang.

Mengurangi ketidakpastian (Reduction of Uncertainty). Manfaat yang lebih berarti tapi kurang nyata dari asuransi muncul dari kenyataan bahwa asuransi itu dapat :
  1. menghilangkan risiko, ketidakpastian, dan reaksi pribadi terhadap risiko bagi pihak tertanggung individual
  2. mengurangi total risiko, ketidakpastian dan reaksi sebaliknya terhadap risiko ini dalam masyarakat.
Ada beberapa manfaat pengurangan risiko ini bagi tertanggung dan bagi masyarakat. Pertama, melalui hapusnya ketidakpastian yang berhubungan dengan risiko yang dipertanggungkan, asuransi melenyapkan ketegangan mental dan fisik yang diakibatkan oleh kecemasan dan ketakutan sehubungan dengan risiko itu. 


Kedua, karena asuransi mengurangi risiko individu dan risiko social, ia juga mengurangi risiko dan ketidakpastian dalam masyarakat, dan juga dalam industri. Akibatnya akan mengurangi inefficiency dalam pemanfaatan tenaga kerja dan kapital yang ada. Berkurangnya ketidakpastian, juga akan mendorong akumulasi modal baru, karena investor potensial berkurang keragu-raguannya, periode perencanaannya diperpanjang, kredit umumnya lebih diperluas, dan lebih sedikit sumber daya yang ditimbun.

Perusahaan Asuransi Sebagai Sumber Dana Untuk Investasi
Perusahaan asuransi sebagai salah satu lembaga keuangan bukan bank dapat mengerahkan dana-dana yang tersedia untuk investasi pada bidang lain di luar asuransi, tidak hanya karena risiko yang kecil tetapi juga karena adanya suatu pemasukan yang kontan, sehingga jumlah uang yang tersedia selalu melebihi cadangan pembayaran klaim..

Ringkasan manfaat
Dengan singkat dapat disimpulkan bahwa manfaat yang ditawarkan perusahaan asuransi adalah :
  1. Melindungi kerugian bagi orang yang menderita kerugian harapan.
  2. mengurangi siksaan mental dan fisik bagi pihak tertanggung yang disebabkan rasa takut dan kekhawatiran;
  3. menghasilkan tingkat produksi, tingkat harga dan stuktur harga yang optimum;
  4. menyediakan dana untuk investasi;
  5. memperbaiki posisi persaiangan perusahaan kecil. Sebagai tambahan perusahaan asuransi dalam praktek berperan pula dalam aktivitas penting pengendalian kerugian.
Suatu Pendekatan Kualitatif Dalam Pemilihan Metode Penanganan Risiko
Dalam praktek, disebabkan perubahan-perubahan yang cepat dari lingkungan risiko, perlunya untuk bereaksi dengan cepat terhadap masalah yang mendesak, dan keterbatasan-keterbatasan baik yang bersifat kelembagaan maupun yang berhubungan dengan faktor manusia, maka seringkali manajer resiko pada suatu waktu terperangkap mengurusi satu abgian saja dari total program manajemen risskonya. Malahan secara periodik, manajemen risiko harus memperluas peninjauannya. Peninjauan ini bisa dilakukan sendiri bisa dengan bantuan konsultan atau perusahaan asuransi. 

Dalam bidang lain dari bantuan konsultan atau perusahaan asuransi. Dalam bidang lain, dari manajemen resiko pendekatan cara sistem mendorong perusahaan unutk mempertimbangkan secara serentak aspek-aspek operasi manajemenasuransi hendaknya mengikuti cara itu. Alasan mengapa harus dilakukan peninjauan filosofi total risiko dan prosedurnya adalah perlunya untuk membangun kebijaksanaan manajemen risiko yang sejalan dengan tujuan perusahaan yang bersangkutan dan mengetahui hubungan timbal balik antara berbagai bidang dan berbagai keputusan bidang resiko.

Pendaftaran Sementara
Dalam langkah pertama, manajer resiko harus menetapkan kombinasi penutupan asuransi yang dapat memberikan perlindungan terbaik terhadap resiko yang dihadapi perusahaan yang bersangkutan. Tujuannya ialah untuk mengadakan perlindungan yang paling lengkap dengan biaya yang paling murah.

Membuat Daftar Yang Telah Diperbaiki
Setelah daftar sementara itu lengkap, manajer resiko lalu meninjau kontrak-kontrak dalam masing-masing golongan. Sebagai contoh kontrak-kontrak yang dikeluarkan dari golongan yang esensial mungkin meliputi perlindungan terhadap
  1. Kerugian yang bisa dipindahkan kepada pihak lain dengan biaya yang lebih murah dari premi asuransi
  2. Kerugian yang bisa dicegah atau dikurangi sedemikian rupa sehingga tidak lagi merupakan kerugian yang parah
  3. Kerugian yang terjadi demikian seringnya sehingga kerugian itu dapat diperkirakan dengan seksama.
Pendekatan Kuantitatif Dalam Proses Pemilihan Metode Penanganan Risiko
Penerapan pendekatan ini agak terbatas, disebabkan oleh beberapa hambatan sebagai berikut :
  1. Data yang diperlukan tidak ada atau tidak mencukupi
  2. Kemungkinan kurangnya pengalaman penggunaan cara ini
Walaupun adanya keterbatasan tersebut, pendekatan ini sangat bermanfaat dalam menetapkan sesuatu keputusan manajemen yang penting.

Pengaruh Kecemasan Dalam Menetapkan Keputusan
Kecemasan tentang kemungkinan terjadinya kerugian belum diperhitungkn secara biaya. Nilai kecemasan tentu saja itu merupakan faktor yang sangat subyektif.
Tujuan manajemen risiko akan mempengaruhi faktor kecemasan tersebut sebab :
  1. Tujuan manajemen risiko menentukan seberapa besar pentingnya faktor kecemasan itu seharusnya ditempatkan pada kerugian potensial.
  2. Tujuan manajemen risiko mencerminkan sikap perusahaan yang bersangkutan rehadap risiko
Metode Kecemasan
Dengan metode kecemasan, manajer risiko memilih keputusan dalam waktu yang lama (long run) akan menghasilkan kerugian rata-rata pertahun yang paling rendah. Termasuk di dalam kerugian tersebut adalah suatu nilai yang dibebankan untuk menanggung kecemasan sebab dengan fluktuasi kerugian lebih dari tahun ke tahun.

Exposure Kerugian terhadap Pendapatan
Kerugian harta yang sifatnya langsung dan tidak langsung, yang dibicarakan disini pada dasarnya tidaklah hanya kerugian-kerugian yang terjadi ketika hak milik tersebut rusak, hancur, atau hilang saja. Kerugian tak langsung itu tidak terbatas sampai kerugian harta saja, tetapi termasuk kerugian-kerugian tak lanngsung timbul selama harta tersebut dalam penggantian atau perbaikan. Peursahaan mungkin mengalami menurunnya pendapatan jika harta yang rusak itu mengganggu produksi dan kegiatan lain, seluruhnya maupun sebagai akibatnya antara lain :
  1. Menurunnya pendapatan atau
  2. Meningkatnya biaya-biaya
Manajer risiko juga menemukan suatu hal yang lebih sulit unutk mengukur kerugian potensial dan exposure terhadap pendapatan bersih karena banyak variable yang tersangkut. Bab ini menggambarkan eksposure pendapatan yang utama dan kerugian potensialnya. Beberapa kejadian utama yang menurunkan pendapatan sebagai akibat dari kerugian kebetulan yang terjadi terhadap hak milik termasuk :
  1. Kerugian sewa
  2. Terganggunya kegiatan perusahaan
  3. Terganggunya operasi perusahaan pemasok atau pemakai
  4. Berkurangnya laba pada barang jadi
  5. Pengumpulan piutang mengecil

Tidak ada komentar: