Minggu, 30 Oktober 2011

organisasi Koperasi


Organisasi koperasi adalah suatu cara atau sistem hubungan kerja sama antara orang-orang yang mempunyai kepentingan yang sama antara orang-orang yang mempunyai kepentingan yang sama dan bermaksud mencapai tujuan yang ditetapkanbersama-sama dalam suatu wadah koperasi.

 Sebagai organisasi koperasi mempunyai tujuan organisasi yang merupakan kumpulan dari tujuan-tujuan individu dari anggotanya, jadi tujuan koperasi sedapat mungkin harus mengacu dan memperjuangkan pemuasan tujuan individu anggotanya, dalam operasionalnya harus sinkron.

 Selanjutnya dalam melaksanakan roda organisasinya koperasi harus tunduk pada tata nilai tertentu yang merupakan karakteristik koperasi tata nilai ini dapat kita baca di Undang-undang RI No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian terutama pasal 2 s/d 5, yang lazim disebut : Landasan Asas, Tujuan, Fungsi dan Peran serta Prinsip-prinsip koperasi.

 APA YANG MENJADI TUJUAN INDIVIDU KOPERASI :

 Ada beberapa teori tujuan individu anggota koperasi dalam keikutsertaannya di organisasi koperasi antara lain Teori Kebutuhan.
AM. Maslow yang menyebutkan bahwa ” Setiap Manusia Mempunyai Lima Kebutuhan Yang Berjenjang “
1. Kebutuhan Fisik 2. Kebutuhan Rasa Aman 3. Kebutuhan Bermasyarakat / Sosialisasi 4. Kebutuhan Penghargaan 5. Kebutuhan Aktualisasi Diri    Secara umum teori kebutuhan tersebut dapat dibagi menjadi dua : 1. Kebutuhan Fisik 2. Kebutuhan Rohani .

Agar tujuan organisasi maupun tujuan individu dapat tercapai maka Manajemen Koperasi harus dilaksanakan dengan cara Tiga Pendekatan Kelembagaan / Tiga Wajah.

1. Koperasi sebagai lembaga organisasi ekonomi, artinya secara ekonomi koperasi harus :
  • Mempunyai kegiatan usaha yang berkaitan dengan kepentingan anggotanya
  • Memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya
  • Dikelola secara layak, efisien, sehingga ada nilai tambah yang dapat dinikmati oleh koperasinya maupun oleh anggotanya.
  • Mempunyai aturan main yang jelas untuk mendukung keberhasilan usahanya, misalnya sistem dan prosedur manajemennya, akuntasinya dan sebagainya.
Organisasi koperasi dalam sistem pasar.

Dalam potensi koperasi dalam system pasar menghendaki dan merencanakan dalam tiap usahanya memeperoleh keuntungan atau memanfaatkan maksimal sehingga perusahan dapat memperoleh laba atau sisa hasil usaha yang mampu mengadakan cadangan –cadangan guna pengembangan usaha selanjutnya.

Kekuataan-kekuatan potensi yang dimiliki perusahaan yang ideal adalah kekuatan yang berhubungan dengan adanya unsur-unsur : skala ekonomi,mempunyai posisi tawar-menawar didalam pemasaran,pemanfaatan keterkaitan pasar,dan biaya transaksi. Skala ekonomi diperoleh dengan mengantisipasi tingkat penjualan yang cocok dengan meminimumkan skala efisien.Bargaining positif di pasar ditempuh agar dalam persaingan pasar bisa dipertahankan harga jual barang dengan memperhatikan gerak para pesaingnya.


Agar perusahaan mampu bersaing perusahan harus melakukan orientasi pasar agar mampu unggul bersaing didalam persaingan pasar.Keunggulan tersebut dimiliki organisasi koperasi karena beberapa hal diantaranya :

1. Untuk mencapai skala ekonomi dengan mengatur tingkat volume produksi-bersama.
2. Mengkordinasi biaya transaksi
3. Mengadakan kesepakatan harga jual produk demi menarik konsumen dalan hal posisi koperasi di pasar.

Koperasi mempunyai dua pasar:

1. Internal Market,di mana arah penyaluran barang koperasi ditunjukan kepada anggota-anggota.
2. External market,adalah pasar yang ditunjukan di luar anggota atau untuk umum.

Koperasi bertindak sebagai pemasok atau di sebut supply coorperative dan marginal cost sama dengan revenue.Koperasi akan memilih menentukan harga berdasarkan at cost tanpa harga kekurangan.Koperasi lebih mempunyai kesempatan besar dalam hal penentuan harga daripada pasar karena tidak berpegang pada posisi keuntungan maksimal.

Meskipun banyak peluang,di sisi lain masih terdapat kelem ahan-kelemahan:


1. Struktur dasar koperasi kurang mendukung kewirausahan koperasi.
2. Tidak dapat memperoleh Benefit material sebanyak yang bisa diterima apabila ia bekerja di nonkoperasi.
3. Anggota sebetulnya sangat produktif hingga bisa jadi pesaing bagi koperasi.
4. Koperasi dapat memperhitungkan untung-ruginya sedangkan penanaman modal dalam perusahan non koperasi akan mendapatkan wewenang dalam pengelolaan perusahaan sesuai dengan nilai sahamnya.
Koperasi masuk dalam rantai tata niaga Teori usaha-usaha organisasi koperasi bisa di kaitkan dengan system pasar yang berlaku umum yang dibedakan berdasarkan produsen, konsumen, dan pedagang sebagai perantara dari pedagang ke konsumen.

Produsen adalah orang atau badan usha yang memperhatikan produk tertentu baik itu hasil jual produk dari sesuai rangkaian proses produksi maupun produksetengah jadi untuk menghasilkan produk jual.Konsumen adalah orang atau baadan usaha yang dalam kegiatan menerima input dari pihak-pihak lain guna pemakaian sendiri atau diproses lebih lanjut untuk kepentingan pihak lain.

Dalam memelakukan pemasaran produsen dapat ditangani sendiri dengan segala konsekuensinya.misalnya biaya advertensi,transport,dan biaya sebagai penyalur produk.Rangkaian produsen dapat mencakup sebagai pedagang, segala harus diiperhitungkan segala aspek kedepan nya dan dapat berkonsentrasi pada urusan produksinya.Untuk meningkatkan daya saing bagi koperasi juga bisa diciptakan integrasi di setiap jalur dalm proses jalannya produk mulai dari produsen ke konsumen.

Jaringan kerja sama koperasi meliputi gabungan antara koperasi primer dsan koperasi sekunder,namun jaringan kerja sama yang lebih di kenal dengan integrasi koperasi belum bisa berkembang di Indonesia.Jaringan kerja sama koperasi horizontal dengan maksud mengendalikan harga jual produk sedemikian rupa guna berkompetisi terhadap produk yang sama dari pihak nonkoperasi dengan meliputi pemasaran,periklanan,servis kepada pembeli bisa di control bersama.daya saing akan lebih kuat lagi,jika ada integrasi dari para konsumen dan sebagainya.

Keuntungan kerja sama agar dapat dimanfaatkan dan usah-usaha ekonomi para anggota didukung efisien,maka koperasi desa (koperasi primer) bergabung membentuk organisasi koperasi tingkat kabupaten(pusat koperasi) disebut koperasi sekunder.

Organisasi dalam pasar diperlukan guna menghadapi struktur pasar,baik struktur pasar persaingan sempurna maupun struktur pasar persaingan tidak sempurna (monopolistik,oligopoly,dan monopoli) oleh karena itu, koperasi sama halnya dengan badan usaha yang lain harus berusaha memaksimumkan keuntunganya Salah satu cara adalah dengan menentukan harga yang bisa menarik konsumen.

Dalam persaingan monopolistic,para penjual bersaing melalui diferensiasi produk(perbedaan diantara produk mengenai antara kualitas,harga,lokasi,kemasan,dan iklan) agar produk dapat di bedakan dengan produk yang di jual produk lain.

Kondisi pasar yang memiliki kemampuan mencapai hasil-hasil ekonomis yang lebih baik bagi anggotanya dengan memusatkan kebijakan harga pasar bagi koperasi dan menentukan harga yang harus di bayar anggota kepada koperasi pemasok dan berapa harga yang diperoleh anggota kepada anggota koperasi masyarakat.

Struktur pasar tergantung pada pertimbangan-pertimbangan, seperti jumlah penjual dan pembeli di pasar,kemasan produk mereka,dan kemudahan perusahaan untuk memasuki dan meninggalkan pasar.

Kinerja perusahan meliputi hasil-hasil ekonomis dan nonekonomis yang ditentukan oleh struktur pasar atas perilaku perusahan yang harus di hasilkannya. kinerja adalah yang berkaitan dengan dimensi-dimensi yang berbeda dengan memperlihatkan saling keterkaitan antara Struktur-Perilaku-Kinerja,struktur pasar menentukan perilaku perusahaan dalam industry/pasar dan sebaliknya menentukan kualitas kinerja perusahan maupun pasar tersebut.

Jumat, 28 Oktober 2011

Organisasi kehidupan


Semua organisme atau makhluk hidup itu sudah pasti tersusun atas sel. Karena Sel itu merupakan unit atau bagian terkecil dari organisme dan mereka pun mampu melakukan kegiatan hidup, seperti mencerna makanan, bernapas, mengeluarkan zat sisa, dan tumbuh. Bentuk sel itu sangat bervariasi atau beraneka ragam, ada yang kotak, bulat, malahan ada juga yang tidak beraturan. 

Berdasarkan sel penyusunnya, organisme itu dapat terbagi menjadi dua kategori, yaitu:


Organisme multiseluler, yakni organisme yang susunanya itu terdiri dari banyak sel. Contohnya kayak manusia, ayam, dan pohon mangga.


Sementar kalau Organisme uniseluler, yaitu organisme yang susunanya itu terdiri dari satu sel saja. Karena Pada organisme uniseluler ini, semua kegiatan hidup dilakukan oleh sel tersebut. Contohnya kayak bakteri dan Paramecium sp.

Bagian-Bagian Sel

Di Dalam sel tedapat tiga bagian utama dari sebuah sel, yaitu inti sel atau nukieus, dinding sel atau membran sel, serta sitoplasma. Berdasarkan ada atau tidaknya membran, sel itu dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu sel eukariotik yang memiliki membran sel dan prokariotik yang tidak memiliki membran sel. Berikut ini adalah bagian-bagian sel.


1. Inti sel (nukieus)
Umumnya, inti sel itu bentuknya bulat dan selalu dibatasi dengan selaput inti yang gunanya untuk memisahkannya dari plasma sel. Inti sel ini adalah pusat  dari pada pengatur semua kegiatan sel yang lakukan. Di dalam inti sel, terdapat kromosom yang fungsinya yaitu sebagai pembawa sifat yang ingin diwariskan kepada keturunan sehingga sel yang baru punya sifat yang sama kayak sel sebelumnya.

2.  Dinding sel (membran sel)
Dinding sel atau yang dikenal dengan membran sel merupakan selaput yangmembatasi sebuah sel. Membran sel mempunyai fungsi yaitu untuk mengatur jalanya transportasi zat antarsel, bersifat semipermeabel, dan susunanya terdiri atas senyawa lemak serta protein. Pada sel tumbuhan, dinding sel telah dilindungi oleh selaput yang kaku serta mengandung selulosa.


3. Plasma sel (sitoplasma)
Sitoplasma atau plasma sel merupakan bagian yang meliputi seluruh dari isi sel, terkecuali bagian inti. Apa si sitoplasma itu..??
Sitoplasma itu adalah cairan kental yang letaknya itu di antara dinding sel dengan inti sel. Selain air, sitoplasma juga mengandung zat-zat lain, kayak protein, karbohidrat, dan lemak.

4. Organel
vakuola fungsinya untuk nyimpan sampah sel dan bahan-bahan yang sudah tidak terpakai plastida fungsinya sebagai butir-butir pembawa warna dan penyimpan cadanganmakanan badan golgi fungsinya sebagai sekresi partikel atau zat-zat sisa  retikulum endoplasma fungsinya untuk pembuatan sintesa protein ribosom fungsinya sebagai tempat proses pembuatn protein mitokondria fungsinya sebagai organel pencernaan intrasel


Terdapat perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan sebagai berikut.
kalau sel tumbuhan
  1. punya dinding sel yang terbuat dari selulosa
  2. punya kloroplas
  3. ukuran vakuolanya besar
  4. batas sel antar dinding tebal
  5. bentuk selnya tetap

sedangkan pada sel hewan
  1. tentu saja tidak punya dinding sel
  2. juga tidak punya kloroplas
  3. ukuran vakuolanya kecil
  4. atas sel antar dindingnya tipis
  5. bentuk selnya pun tidak tetap


perhatikan tubuhmu! Tersusun atas apa tubuhmu? Pernahkah kamu berpikir bahwa tubuhmu tersusun oleh unit-unit kecil yang amat banyak dan tidak dapat diamati hanya dengan penglihatan biasa. Unit-unit kecil yang amat banyak tersebut dinamakan sel. Makhluk hidup ada yang tersusun dari satu sel (unisel) dan ada yang tersusun dari beberapa sel (multisel). Sekarang lakukan kegiatan penyelidikan untuk melihat bahwa ternyata terdapat sel yang untuk melihatnya kamu tidak perlu menggunakan mikroskop. Apa yang

ORGANISASI KEHIDUPAN
Pada umumnya sel berukuran sangat kecil, dapat dilihat hanya dengan bantuan mikroskop. Beberapa sel dapat dilihat hanya dengan penglihatan biasa seperti yang sudah kamu lakukan pada kegiatan penyelidikan. Namun demikian terdapat juga sel yang tidak bisa kamu amati tanpa bantuan mikroskop. Dapatkah kamu mengamati selsel penyusun tubuhmu sendiri atau sel-sel tanaman atau sel-sel hewan yang ada di sekitarmu (Gambar 8.2.)?

Sel merupakan unit terkecil tempat berlangsungnya aktivitas kehidupan suatu organisme. Sel-sel tersebut nantinya akan menyusun tubuh makhluk hidup melalui pengorganisasian yang sistematis. Dalam organisasi tubuh, sel memiliki peranan yang sangat penting, tetapi kamu tidak dapat mengamati secara jelas sel pada tanaman atau pada hewan hanya dengan mata telanjang. Kamu membutuhkan alat bantu berupa kaca pembesar atau mikroskop.

Ketika pertama kali mikroskop dibuat, dunia baru mulai terbuka bagi ilmuwan. Untuk pertama kali ilmuwan dapat melihat sel tunggal dan satu sel dari organisme multisel, yang apabila dengan mata biasa tidak jelas terlihat.

Bagaimana mikroskop dapat digunakan untuk mengamati bagian-bagian sel sehingga tampak jelas? Kemampuan pembesaran mikroskop berasal dari lensa-lensa yang terdapat pada mikroskop tersebut. Sebuah lensa mikroskop merupakan sebuah kaca tipis dengan salah satu permukaan cembung. Pada mikroskop, lensa-lensa membuat bayangan benda menjadi besar, begitu juga dengan begian-bagian benda tersebut. Cobalah untuk mengamati sel tumbuhan seperti yang ditunjukkan pada Gambar 8.3. Sel-sel tumbuhan pada gambar tersebut seolah-olah tampak seperti susunan bata yang menyusun tembok.

Kamis, 27 Oktober 2011

tingkat organisasi kehidupan



Mendeskripsikan ciri-ciri dan keanekaragaman makhluk hidup, komponen ekosistem serta interaksi antar makhluk hidup dalam lingkungan, pentingnya pelestarian makhluk hidup dalam kehidupan.

Kompetensi Dasar:

Mendepskrisikan keragaman pada sistem organisasi kehidupan mulai dari tingkat sel sampai organisme, berdasarkan interpretasi hasil kegiatan.

 SEL

Setiap makhluk hidup tersusun dari bagian-bagian terkecil yang masing-masing bagian memiliki fungsi tertentu untuk dapat menunjang kehidupannya. Bagian terkecil ini disebut Sel.

Jadi, Sel adalah unit atau satuan struktural dan fungsional terkecil dari makhluk hidup.
Berdasarkan jumlah sel penyusunnya,makhluk hidup dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
Bersel satu (uniseluler)
Bersel banyak (multiseluler)

Bagian-bagian sel:
  1.  Memberan sel,

  • bagian luar sel yg melindungi sel
  • berfungsi mengatur keluar masuknya zat
  • bersifat semipermeabel (hanya dpt dilalui oleh air)
  • Terdapat pada sel hewan dan tumbuhan


  1. Sitoplasma

Cairan kental yg berada di antara membran sel dan inti sel
Terdapat vakuola dan organel sel di dalamnya (badan golgi, riboson, reticulum endoplasma, dan sentrosom pada hewan,  plastida pada tumbuhan)
Jarang ditemukan pada hewan multiseluler

  1. Inti sel (Nukleus)

Umumnya berbentuk bulat atau lonjong
Terletak agak di tengah sel
Berfungsi sbg pusat pengatur seluruh kegiatan sel
Di dalamnya terdapat plasma yg disebut nukleoplasma. Di dalam inti sel terdapat kromosom yg mengandung gen (DNA)
Terdapat pada sel hewan dan tumbuhan
Sel tumbuhan dan sel hewan memiliki beberapa perbedaan, antara lain:

Dengan alat dan teknik kimia pun, struktur sub selular (organel) ini dapat dipisahkan lagi menjadi makro molekul, molekul yang lebih sederhana, bahkan hingga atom-atom (proton, neutron, dan elektron) yang membangunnya.

Telah diketahui bahwa salah satu ciri yang paling khas pada organisme hidup adalah bahwa organisme dibangun oleh molekul yang mengandung atom karbon (C = carbon), hidrogen (H), dan oksigen (O). Kimia senyawa-senyawa karbon itu selanjutnya disebut Kimia Organik. Batuan (benda mati) dapat juga terjadi dari atom-atom karbon tetapi hanyalah jika proses kehidupan telah menjadi batuan fosil. Namun organisasi atom dan molekul dalam organisme hidup jauh lebih dinamik dari pada yang terdapat dalam benda mati seperti batuan.


Tubuh organisme hidup tersusun atas molekul organik, yaitu molekul yang mengandung atom karbon (C), hidrogen (H), dan aksigen (O). Molekul organik ini ada 4 macam atau golongan yaitu:
Molekul lipid. Molekul ini mengandung sejumlah besar atom karbon, hidrogen, serta oksigen, dan kadang kala ditambah Nitrogen dan Posfor. Di dalam sel terdapat bermacam jenis lipid, diantaranya adalah lemak, fosfolipid dan steroid. Lemak, baik lemak jenuh (yang berasal dari hewan) maupun lemak tak jenuh (yang berasal dari minyak tumbuhan) merupakan sumber cadangan energi bagi organisme hidup. Fosfolipid merupakan bagian penting penyusun membran sel. Perhatikan gambar 3 mengenai struktur membran sel. Steroid misalnya kolesterol merupakan bahan baku pembuatan garam-garam empedu, vitamin D dan beberapa hormon (estrogen, progesteron, dan testosteron). Garam-garam empedu penting untuk mengemulsi lemak agar lemak yang kita makan dapat tercerna dan terserap usus kita. Bila kadar kolesterol dalam darah berlebihan akan menjadi penyebab utama peyakit jantung koroner (penyumbatan pembuluh nadi tajuk atau arteri koronaria).

Tingkat organisasi kehidupan biologi is Jawaban Terbaik: Struktur organisasi kehidupan dimulai section kehidupan kecil disebut sel. Sel-sel sama struktur fungsinya bergabung membentuk Tempat mencari ilmu, Belajar Biologi, Tumbuhan, Hewan Para ahli biologi mempelajari tingkat-tingkat organisasi selama berabad-abad. Biologi (Organisasi kehidupan ) - A PowerPoint display Slide 1: Disusun Oleh : DINI SOPIYANAH BIOLOGI 2 A BIOLOGI ITC Universitas Muhammadiyah Prof.Dr. Hamka Ilmu bologi ilmu mempelajari segala hal berhubungan makhluk hidup kehidupan. Yang dibahas ilmu biologi tidak lain silabus. silabus kegiatan pembelajaran . sekolah : madrasah aliyah negeri male Ă¢€“ indication singkawang . mata pelajaran : biologi. kelas/semester : (sepuluh)

tingkat organisasi kehidupan biologi Kehidupan (bdk. biota) ciri membedakan objek memiliki isyarat proses penopang diri (organisme hidup) objek tidak memilikinya, baik Taruna Nusantara (biasa disebut Tarnus TN) sebuah Sekolah Menengah Atas berasrama terletak Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Madrasah Aliyah Negeri (disingkat MAN) 3 Kediri sekolah setaraf SMA bawah naungan Kementerian Agama Indonesia terletak Jalan Letjend Soeprapto Nomor 58 Keanekaragaman hayati biodiversitas (Bahasa Inggris: biodiversity) istilah pembahasan mencakup bentuk kehidupan, secara ilmiah Hewan binatang kelompok organisme diklasifikasikan kerajaan Animalia Metazoa, salah satu berbagai makhluk hidup bumi.

PENGERTIAN ORGANISASI INTERNASIONAL



Definisi Organisasi Internasional menurut Pareira Mandalangi :
“Organisasi internasional memiliki arti ganda, yakni dalam arti luas dan sempit. Organisasi dalam arti luas maksudnya adalah organisasi yang melintasi batas negara (internasional) baik bersifat public maupun privat, sedangkan organisasi dlam arti sempit adalah organisasi internasional yang hanya bersifat public.”
jadi maksud dari organisasi internasional adalah suatu perkumpulan negara untuk menciptakan sebuah organisasi untuk mencapai sebuah tujuan bersama dan dengan negara-negara.
Analisis definisi Organisasi Internasional menurut Pareira Mandalangi :
Definisi Organisasi internasional yang dikemukakan oleh Pareira Mandalangi , jika dipandang dari segi subjek siapa yang melakukan kerja sama yang dimaksud sudah sangat jelas. Pareira mengklasifikasikan organisasi internasional menjadi dua, yakni dalam arti luas dan sempit dengan masing-masing memiliki perbedaan yang cukup signifikan dari subjek interaksinya.
Untuk memahami lebih lanjut definsi yang dikemukakan oleh Pareira ini, kita harus mengeksplore lebih jauh lagi apa yang dimaksud dengan public dan privat. Berhubung Pareira tidak menyertakan lebih lanjut maksud dari definisi Publik dan Privat nya itu apa, sehingga kita perlu mencari di berbagai literature lain.
Negatifnya, bisa saja kita sebagai pengamat mendapatkan makna public dan privat yang berbeda-beda sehingga dalam memahami lebih dalam dari definisi Pareira ini akan berbeda-beda pula.
Menurut saya, maksud dari kata public di sini adalah masyarakat dengan individu sebagai setiap aktor yang berperan langsung. Sehingga jika dikatakan organisasi internasional yang bersifat public maksudnya adalah organisasi yang melintasi batas dunia dimana keanggotaannya adalah masyarakat internasional yang terdiri dari berbagai negara.
Sedangkan, yang dimaksud dengan kata privat disini adalah khusus. Sehingga, jika dikatakan organisasi internasional yang bersifat privat maksudnya adalah organisasi yangmelintasi batas negara dimana keanggotaannya khusus diwakili oleh komponen tertentu dari suatu negara, dalam hal ini biasanya pemerintah.
Masih ada hal yang kurang dari definisi ini, yaitu kenapa para subjek organisasi internasional melakukan sebuah kerja sama, untuk apa, dan berlandaskan apa. Ketika kita mengamati secara kasat mata saja, definisi ini memang terlihat mudah dipahami karena bahasanya yang mudah dan sangat bersifat umum, tetapi unsure yang dikandung dalam definisi ini masih kurang jelas, karena dia hanya menyinggung organisasi internasional itu hanya dari subjeknya saja.

Definisi Internasional menurut NA Maryan Green :
“International organization is an organization established by a treaty to which three or more states are parties.”
(Organisasi internasional adalah organisasi yang dibentuk berdasarkan perjanjian dengan tiga atau lebih negara-negara yang menjadi pesertanya)
Analisis definisi Organisasi Internasional menurut NA Maryan Green :
Definisi Organisasi Internasional menurut NA Maryan Green adalah definisi yang sangat singkat dan sederhana dengan hanya disajikan dalam satu kalimat saja. Satu hal yang pasti dalam memahami definisi ini tentu kita harus mahir berbahasa Inggris mengingat definisi ini disajikan dalam bahasa Inggris. Selain sederhana, singkatnya definisi ini juga ternyata mempermudah pihak-pihak yang membaca definisi ini untuk memahaminya lebih jauh.
Walaupun dengan penyajiannya yang amat sederhana, tapi definisi saya katakana hampir sempurna. Definisi ini menurut saya hampir sempurna karena menjelaskan aktor-aktor siapa saja yang berorganisasi dan mereka berlandaskan atas apa. Bukti dari dijelaskannya siapa saja aktor yang ada dalam sebuah organisasi internasional bisa dilihat dari kata “… which three or more states are parties …” Selain itu, bukti bahwa dijelaskannya aktor-aktor ini terikat dalam sebuah landasan bisa dilihat dari kata “ … established by a treaty …”
Ada sedikit kekurangan dari definisi ini, yakni tidak disebutkannya mengapa dan untuk apa aktor-aktor yang disebutkan itu saling bekerja sama dlam hal ini yang saya maksudkan adalah tujuan organisasi. Selain kekurangan itu, terdapat juga keunikan dalam definisi ini. Sampai sekarang, saya belum mendapatkan alasan apa yang mendasari Maryan dalam memberi batasan minimal bahwa suatu kerjasama itu baru bisa dikatakan organisasi internasional jika memiliki tiga atau lebih anggota.
Jika dibatasi anggota minimal yang brkaitan hanya tiga, artinya kesepakatan-kesepakatan antar dua negara yang bersifat bilateral tidak bisa digolongkan dalam suatu organisasi internasional menurut NA Maryan Green.
Organisasi internasional adalah suatu istilah hubungan internasional yg menunjukkan kerja sama antarbeberapa negara. Sebagian besar organisasi internasional, seperti PBB dan WTO, bersifat multilateral yg mengambarkan tentang luasnya keanggotaan dan wilayah cakupan kerjanya..
Macam-macam organisasi internasional :
Organisasi internasional adalah suatu bentuk dari gabungan beberapa negara atau bentuk unit fungsi yang memiliki tujuan bersama mencapai persetujuan yg juga merupakan isi dari perjanjian atau charter, antara lain adalah:

Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara
  1. Amnesty International
  2. Badan Tenaga Atom Internasional
  3. Bank Dunia
  4. Bank Pembangunan Afrika
  5. Bureau international permanent de la paix
  6. Center for International Forestry Research
  7. Comecon
  8. Conférence Générale des Poids et Mesures
  9. Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa
  10. Dana Moneter Internasional
  11. Data Internasional untuk Pengembangan Agrikultural
  12. Dewan Kardinal
  13. Dialog Kerjasama Asia
  14. Dokter Lintas Batas
  15. Federasi Kinologi Internasional
  16. Francophonie
  17. Freemasonry
  18. G-20 ekonomi utama
  19. G15
  20. G8
  21. GUAM Organisasi untuk Demokrasi dan Pembangunan Ekonomi
  22. Gerakan Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah
  23. Gerakan Non-Blok
  24. Grup VisegrĂ¡d
  25. ICG
  26. IUCN
  27. Institut Penelitian Padi Internasional
  28. International Air Transport Association
  29. International Campaign to Ban Landmines
  30. International IDEA
  31. Interpol
  32. Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik
  33. Klub Rotary
  34. Komisi Samudera Hindia
  35. Komunitas Karibia
  36. Komunitas Kelapa Asia dan Pasifik
  37. Komunitas Negara-negara Berbahasa Portugis
  38. Organisasi Konferensi Islam
  39. Liga Arab
  40. Liga Bangsa-Bangsa
  41. Mensa
  42. Pakta Pertahanan Atlantik Utara
  43. Negara-Negara Persemakmuran
  44. Office international Nansen pour les réfugiés
  45. Organisasi Antar-Parlemen ASEAN 
  46. Organisasi Buruh Internasional
  47. Organisasi Kerjasama Shanghai
  48. Organisasi Kesehatan Dunia
  49. Organisasi Negara-negara Amerika
  50. Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak Bumi
  51. Organisasi Perdagangan Dunia
  52. PROSEA
  53. Pakta Warsawa
  54. Pax Christi
  55. Persemakmuran Negara-negara Merdeka
  56. Program Pangan Dunia
  57. Pugwash Conferences on Science and World Affairs
  58. Rosikrusian
  59. SAARC
  60. Sekretariat Komunitas Pasifik
  61. Sosialis Internasional
  62. Transparency International
  63. Uni Afrika
  64. Uni Eropa
  65. Uni Latin
  66. Uni untuk Mediterania
  67. World Vision International
  68. Yayasan Batu Bara Dunia
  69. Yayasan Osteoporosis Internasional

Senin, 24 Oktober 2011

organisasi nirlaba


Organisasi nirlaba, non-profit, membutuhkan pengelolaan yang berbeda dengan organisasi profit dan pemerintahan. Pengelolaan organisasi nirlaba dan kriteria-kriteria pencapaian kinerja organisasi tidak berdasar pada pertimbangan ekonomi semata, tetapi sejauhmana masyarakat yang dilayaninya diberdayakan sesuai dengan konteks hidup dan potensi-potensi kemanusiaannya.

Sifat sosial dan kemanusiaan sejati merupakan ciri khas pelayanan organisasi-organisasi nirlaba. Manusia menjadi pusat sekaligus agen perubahan dan pembaruan masyarakat untuk mengurangi kemiskinan, menciptakan kesejahteraan, kesetaraan gender, keadilan, dan kedamaian, bebas dari konfilk dan kekerasan.

Kesalahan dan kurang pengetahuan dalam mengelola organisasi nirlaba, justru akan menjebak masyarakat hidup dalam kemiskinan, ketidakberdayaan, ketidaksetaraan gender, konflik dan kekerasan sosial.

Pengelolaan organisasi nirlaba, membutuhkan kepedulian dan integritas pribadi dan organisasi sebagai agen perubahan masyarakat, serta pemahaman yang komprehensif dengan memadukan pengalaman-pengalaman konkrit dan teori manajemen yang handal, unggul dan mumpuni, sebagai hasil dari proses pembelajaran bersama masyarakat.

Dalam konteks pembangunan organisasi nirlaba yang unggul, berkelanjutan dan memberikan energi perubahan dan pembaruan bagi masyarakat, Bernardine R. Wirjana, profesional dalam bidang pemberdayaan masyarakat, yang selama dua dasawarsa menjadi pelaku manajemen organisasi nirlaba, mengabadikan proses pembelajaran atas pengalaman-pengalaman dan teori-teori manajemen terkini dalam bidang pemberdayaan masyarakat .

Prasyarat yang harus dipenuhi oleh para Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) bila ingin memiliki standar manajemen kelas dunia diantaranya ialah Zero Complaints. Di dalam menjalankan aktivitasnya, OPZ sudah sepatutnya menjunjung tinggi aplikasi service execellent di dalam kesehariannya melayani muzakki serta mustahik, sehingga komplain dapatlah diminimalisir bahkan dapat ditiadakan dalam target waktu tertentu. Demikian salah satu hal yang dibahas dalam Pelatihan “Manajemen Strategik untuk Organisasi Nirlaba” yang diadakan IMZ, 23 – 24 November 2010 di Puncak Jawa Barat.

Di dalam salah satu sesinya, Bapak Drs. Moch. Surjani Ichsan, MBA secara tegas menyampaikan bahwa manajemen kinerja unggul adalah sesuatu yang harus dipenuhi oleh setiap OPZ. Salah satu cara untuk mencapainya adalah dengan didahului penyusunan rencana strategic.

Beliau juga mencontohkan, sebagai ketua BAZ Provinsi Jawa Barat, hingga saat ini ia pun tengah berusaha untuk menampilkan nuansa personal quality bagi para amil dan pengurusnya. Karena orang yang memiliki manajemen yang bagus dan diiringi dengan karakter berjihad yang bersungguh-sungguh inilah yang diperlukan oleh dunia zakat, sambungnya.

Training manajemen zakat seperti ini sudah beberapa kali diadakan oleh IMZ. Sebagai Lembaga yang fokus terhadap peningkatan kapasitas para pengelola zakat, IMZ memandang amat perlu menghadirkan tema-tema pelatihan terkait dengan penyusunan rencana dan aplikasi manajemen strategis. Maka wajar kegiatan seperti ini kerap dinantikan oleh para penggiat zakat di berbagai daerah.

Untuk memperkaya perspektif materi yang tersajikan, bila pada hari pertama narasumber berasal dari kalangan Badan Amil Zakat (pemerintah), maka untuk hari ke dua yang bertindak sebagai narasumber berasal dari kalangan Lembaga Amil Zakat (swasta) yakni Bapak Dr. Pamungkas selaku CFO Rumah Zakat. 

Dalam wawancaranya dengan IMZ, ia mengungkapkan bahwa Training ini diharapkan dapat membantu lembaga-lembaga nirlaba yang angka ketidakpastian masa depannya cukup tinggi karena amat tergantung kepercayaan yang diperoleh oleh donatur, sehingga ia dapat menuliskan masa depannya dengan baik dan terencana. Sehingga visi dan misi yang diusung sedari awal tidaklah sekedar hanya mimpi, melainkan menjadi cita-cita yang benar-benar tercapai.

Komposisi peserta pelatihan yang berasal dari BAZ maupun LA semakin dapat memperkaya sharing pengalaman diantara peserta satu lain. Setelah mendapat bekal teori manajemen strategis pada dua hari sebelumnya, peserta diharapkan dapat mengkorelasikannya dengan sesi luar ruangan melalui beberapa games edukasi pada sesi outbond. Kerjasama antar peserta pun semakin terasah di dalam maupun di luar ruangan selama pelatihan berlangsung. (saf)

Rabu, 19 Oktober 2011

Perubahan Organisasi



  • Tujuan perubahan organisasi :
  1.  Meningkatkan kemampuan organisasi
  2. Meningkatkan peranan organisasi
  3. Melakukan penyesuaian secara internal dan eksternal
  4. Meningkatkan daya tahan organisasi
  5. Mengendalikan suasana kerja

Jenis perubahan
  1. Jangka pendek
-    Mikro : perubahan tingkat perorangan – sikap
-    Makro : perubahan akibat revolusi ; internet – merubah penyebaran informasi
-    Intermediate : perubahan nilai dan norma ; kelompok melakukanperubahan pola kerja
  1. Jangka panjang
-    Mikro : perubahan perorangan ; dari sikap menjadi kebiasaan-    Makro : penemuan baru ; jangka panjang – perubahan sosio cultural ; meningkatkan pengetahuan, perubahann taraf kesejahteraan
-    Intermediate : perubahan nilai/norma – menjadi menetap

Change agent :
  1. External pressure group
  2. Adanya kelompok/factor penekan dari luar organisasi yang dapat menimbulkanperubahan Interna pressure group
  3. Adanya factor penekan dari dalam organisasi yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan
  4. Pendekatan OC :
  5.  Perubahan proaktif

-    Planned change
-    Persiapan penyesuaian terhadap perubahan
-    Implementasi inovasi structural
-    Kebijakan / tujuan baru
-    Area lebih luas
-    Kelangsungan hidup organisasi
  1. Perubahan reaktif
-    Pemecahan masalah sederhana
-    Penyesuaian sehari-hari
-    Manajer memberikan reajsu terhadap masalah yang timbul
Reaksi terhadap perubahan :
  1. Menyangkal bahwa perubahan sedang terjadi
  2.  Mengabaikan perubahan
  3. Menolak perubahan
  4. Menerima perubahan dan menyesuaikan diri
  5. Mengantisipasi perubahan dan merencanakannya

Proses perubahan organisasi adalah konsep daur hidup atau life cycle. Organisasi mengalami proses kelahiran pertumbuhan, berkembang, kematangan, kemunduran dan akhirnya mengalami kematian sebagaimana dalam semua sistem biologi dan sistem sosial. Fase-fase perkembangan organisasi juga memiliki sifat kuantitatif dan kualitatif yang merupakan indikator “mati-hidup” suatu organisasi.

Organisasi juga harus melihat arah perubahan lingkungan yang pasti dan yang tidak pasti. Artinya, organisasi adaptif atas perubahan yang terjadi pada lingkungan di sekitarnya. Oleh karena itu, suatu organisasi haruslah mengembangkan strategi dalam mengadaptasi perubahan lingkungan, termasuk strategi dalam melakukan kontrol terhadap lingkungan. Untuk ini perlu kiranya merencanakan perubahan organisasi, termasuk di dalamnya mengembangkan organisasi.

 Adapun dari Proses Perubahan, yaitu :
  1. Mengadakan pengkajian.
  2. Mengadakan identifikasi.
  3. Menetapkan perubahan.
  4. Menentukan strategi.
  5. Melakukan evaluasi.

 Faktor penyebab terjadinya perubahan dibedakan jadi dua, yaitu:
  1.  Lingkungan Intern

         a. Perubahan kebijakan pimpinan
         b. Perubahan tujuan
         c. Perluasan wilayah operasi tujuan
        d. Volume kegiatan bertambah banyak
        e.  Sikap & perilaku dari para anggota organinsasi.

2. Lingkungan Ekstern

      a.  Politik
      b.  Hukum
      c.  Kebudayaan
      d.  Teknologi
      e.  Sumber Daya Alam
      f.  Demografi
      g.  Sosiologi

Minggu, 16 Oktober 2011

Program kerja organisasi


Dalam bukunya Effective Public Relations, M. Cultip & Allen H Center menyebutkan, program kerja public relations melalui proses empat tahapan atau langkah-langkah pokok, yakni :

Research Listening (Penelitian dan Mendengarkan). Dalam tahap ini Public Relions Officer mempelajari opini, sikap,. Dan reaksi publik terkait terhadap kebijakan atau produk organisasi. Dalam tahap ini ditetapkan suatu fakta dan informasi yang berkaitan langsung dengan kepentingan organisasi, yakni What’s our problem?.

Planning Decission ( Perencanaan pengambilan keputusan). Memberikan sikap, opini, ide, dan reaksi yang berkaitan dengan kebijaksanaan. Dilakukan pula penetapan program, kerja organisasi yang sejalan dengan kepentingan atay keinginan-keinginan pihak berkepentingan, Here’s what what we can do?

Communication -Action ( Mengkomunikasikan dan Pelaksanaan). Menjelaskan dan sekaligus menfasirkan informasi mengenai langkah-langkah yang akan dilakukan, diharapkan bisa mempengaruhi pihak-pihak tertentu yang penting dan berpotensi mendukung program organisasi. Here’s what we didi and why?
Evaluation (Mengevaluasi).Mengadakan penilaian.evaluasi terhadap program dan hasil kerjas aktivitas public relations. How did we do?

Ke empat tahapan tersebut. Satu sama lain berkaitan sangat erat. Artinya guna mendapatkan hasil maksimal, semua tahapan harus senantiasa dilalui/dilaksanakan dengan baik. Setiap tahap dalam program kerja public relations itu, sama pentingnya bagi terlaksananya suatu program public relations yang efektiv.

Jika diuraikan lebih rinci, ke empat tahapon menurut M Cultiv & Center tersebut, adalah sebagai berikut :
1. Menganalisa prilaku umum dan hubungan organisasi terhadap lingkungan.
2. Menentukan dan memahami secara benar prilaku tiap-tiap kelompok terhadap organisasi.
3. Menganalisasi tingkat opini publik, baik yang intern (internal public) maupun yang ekstern (external public).
4. Mengantisipasi kecenderungan-kencenderungan , masalah-masalah potensial, kebutuhan-kebutuhan dan kesempatan-kesempatan.
5. Menentukan formulasi dan meurumuskan kebijakan-kebijakan.
6. Merencanakan alat atau cara yang sesuai untuk meningkatkan atau mengubah prilaku masayarakat sasaran. Termasuk membuat budget/anggaran biaya operasionalnya.
7. Menjalankan dan melaksanakan aktivitas-aktivitas sesuai dengan program yang telah direncanakan. (Lihat kembali bahasan Tugas dan Peranan Public Relations)
8. Menerima umpan balik untuk dievaluasi, kemudian mengadakan penyesuaian-penyesuaian yang diperlukan.


MENGEVALUASI PROGRAM KERJA
Sebagai tindak lanjut dari program kerja yang kita buat, setelah program kerjanya dilaksanakan maka diperlukan suatu evaluasi untuk menilai apakah program kerja yang kita rencanakan itu sesuai dengan apa yang dilaksanakan .Untuk mengevaluasi program kerja secara menyeluruh, ada suatu momen tertentu yang berhak melakukan evaluasi kegiatan, jadi mengenai kapan tepatnya diadakan evaluasi menyeluruh hal ini disesuaikan dengan konstitusi organisasi(AD/ART). Secara umum evaluasi kegiatan itu harus dilaksanakan pada 3 tahapan yakni :

1. Evaluasi pada tahap perencanaan
2. Evaluasi pada tahap pelaksanaan
3. Evaluasi pada tahap pasca pelaksanaan (dalam Rakornas, Rakorda atau Rakorcab)
Sebagai alat ukur, tersedia beberapa parameter parameter yang dapat dipakai sebagai standar untuk mengevaluasi keberhasilan program kerja ,antara lain :

  1. Kesesuaian dengan perencanaan Hal ini berkaitan dengan apakah waktu, dana serta tahapan tahapan dari kegiatan sudah sesuai dengan yang direncanakan ketika program kerja dibuat
  2. Partisipasi dari sasaran kegiatan. Bagian ini berhubungan dengan pihak yang menjadi peserta atau target sasaran dari kegiatan, bagaimana suatu kegiatan yang direncanakan bisa mengaktifkan peserta kegiatan baik secara kuantitas melalui kehadiran jumlah peserta sesuai targetan maupun secara kualitas melalui partisipasi aktif dari peserta selama kegiatan berlangsung.
  3. Efektifitas pelaksana kegiatan. Hal ini berkaitan dengan para pelaksana dari kegiatan, umumnya berupa panitia kegiatan. Apakah pelaksanaan program kerja telah mampu menciptakan suatu manajemen yang positif di antara para pelaksana kegiatan ataukah suatu kegiatan itu hanya langsung jadi, dan hanya dilakukan oleh sebagian kecil dari pelaksana. Hal ini tentulah menjadi bahan pertimbangan dalam mengevaluasi pelaksanaan suatu program kerja
  4. Hasil atau manfaat dari kegiatan. Hal ini berkaitan dengan dampak yang dihasilkan saat pasca kegiatan, apakah kegiatan tersebut mampu menghasilkan suatu hal yang positif sesuai dengan apa yang diharapkan
  5. Tujuan diadakannya evaluasi terhadap pelaksanaan program kerja adalah pada nantinya kesalahan serta kekurangan yang pernah dilakukan sebelumnya tidak lagi dilakukan.


Siapa dan kapan HARUS membuat Program Kerja
Pembuatan Program kerja adalah suatu proses yang sangat penting dalam kegiatan berorganisasi, tanpa program kerja, sebuah organisasi bagaikan (sekali lagi mengutip tulisan di bagian depan) orang buta yang mencari kucing hitang di kegelapan malam tanpa cahaya. Karena pentingnya program kerja ini, maka perlu diajukan sebuah pertanyaan yang sangat penting, yaitu, Siapakah yang harus membuat program kerja dan kapan program kerja itu dibuat ?

Program kerja dibuat pada saat Rapat Kerja (Raker) oleh suatu kepengurusan yang baru terbentuk dalam permusyawaratan anggota (HMJ, Senat dll.), sekali lagi, program kerja tidak dibuat saat musyawarah anggota, tapi dibuat pada saat Raker. Yang dibuat pada saat permusyawaratan hanya GBPK.

Yang harus diperhatikan adalah Raker suatu kepengurusan baru harus dilaksanakan maksimal dalam rentang waktu 1 bulan sesudah Permusyawaratan Anggota dan seluruh hasil Raker harus diinformasikan kepada seluruh anggota dan organisasi yang ada di bawahnya.