Selasa, 07 Desember 2010

TURUN HUJAN


Hujan turun membasahi bumi
Rumput yang layu hidup kembali
Kodok-kodok bagaikan bernyanyi
Untuk mengisi indahnya hari

Awan mendung gelap gulita
Cahaya terang hilang seketika
Hujan pun turun bagaikan gempa
Deras dan kuat menghacuri taman bunga

Bunga yang indah hancur ditangkai
Tanah yang ku timbun hancur berkecai
Cacing-cacing masuk kedala tanah
Gerakan cepat dengan hati yang resah

Huan yang deras telah sirna
Hujan gerimis dating menjelma
Burung-burung bernyanyi dan gembira
Bernyanyi merdu dan terbang kemana-mana

Burung wallet terbang keangkasa
Berterbangan dan bernyanyi bersuka ria
Menikmati indah alam raya
Mendung berkabut penuh bermakna

Hujannya mulailah reda
Angina berhembus dingin terasa
Menusuk hati didalam data
Damai terasa merasuk jiwa


Angin meniup membasah batang
Daun melambai bagaikan berdendang
Engalunkan bunyi bagaikan gendang
Menyatukan hati untuk bergoyang

Hujan deras dating kembali
Halilintar yang kuatberbunyi-bunyi
Kodok berdendang tak ada lagi
Burung yang terbang mencari tempat untuk bersembunyi

Suasana hari terus mencekam
Guruh berbunyi bagaikan menerkam
Burungt bernyanyi hilang membungkam
Kodok bersembunyi diair yang dalam

Rasa dihati takut sekali
Seara yang kuat menusuk hati
Menggemparkan seluruh bumi
Bunyi yang kuat penuh berisi

Menunggu ibu entah kemana
Hujan mengguyur dimana-mana
Hati yang resah terus terasa
Duduk terdiam terpaku dan terpana saja

Tak berapa lama duduk
Bunyi suara pintu terketuk-ketuk
Rupanya ibu yang mengetuk-ngetuk
Buka pintu rupaya ibu pulang dari membeli kue getuk


Kemudian duduk bersama ibu
Ibu pun memasak air diatas tungku
Duduk bersama ibu diatas bangku
Sambil makan kue getuk beli sama pak abu

Rasa takut hilang didada
Karena ibu telah ada
Resah telah hilang gembira datang pula
Karena ibu telah bersama

Kami tinggal dipulau sedanau
Suasana hari indah berkilau
Pohon-pohon hijau sangat memukau
Sunguh asri indah terpukau

Hamba sering duduk diatas tapak
Meluhat burung bernyanyi jelas dan nampak
Melincat-loncat bagaikan katak
Diatas dahan mangga berkepak-kepak

Suasana hati sungguh gembira
Melihat burung berdendang ria
Mengeluarkan bunyi mengalunkan nada
Bernyanyi merdu indah berirama

Tak lama kemudian ada datang
Seorang budak membawa senapang
Menembak burung sambil telentang
Kena didahan burung pun terbang

Burung pun seudahlah pergi
Suara bernyanyi tak ada lagi
Suasana hari sangatlah sunyi
Tak ada lagi yang bernyanyi-nyanyi

Duduklah hamba merenug sendiri
Melihat pelangi indah berseri
Sungguh indah berwarna-warni
Itu merupakan anugrah ilahi

Dongeng rakyat tentang sebuah pelangi
Katanya ada banyak bidadari
Turung dari kayangan ingin mandi
Sebuah negeri tak tau dimana berdir

Tidak ada komentar: