Ingin mengucap mulut tak mampu
Syair dan pantun jadi pembantu
Untuk mengucap dikala rindu
Kalu selalu memikirkan dirimu
Lidah mengucap terasa kaku
Pikiran dan badan terasa layu
Bila hati merasa sendu
Rinduku ini bukan rindu biasa
Rindu penakluk kepada yang dicinta
Mengingat dirimu ketika pergi
Menyusun kata ketika sunyi
Sunyinya hari sangat terasa
Ketika sang dicinta pergi kesana
Lama sungguh hati terasa
Kapan pulang dihati bertanya
Sang penakluk duduk terdiam
Mengingat sang dicinta duduk terbungkam
Melihat langit sungguh kelam
Setiap hari dikala malam
Setiap malam terasa sirna
Merenungkan sang dicinta jauh disana
Riuh dan rendah lagu, dihati tak suka
Karena sedang mengingat yang dicinta
Sang dicinta tak pernah mati
Selalu diingat setiap hari
Setiap waktu tak pernah pergi
Karena tersemat didalam hati
Duhai sang dicinta aku ingin selalu bertemu
Karena hati sudah merindu
Menunggu dirimu setiap waktu
Bagaikan kulit dengan kuku
Hati terasa sunguh menyatu
Bila kau berada dekat disisiku
Ingin rasanya duduk beradu
Bagaikan raja dengan ratu
Hai dicinta janganlah jauh dariku
Karena hatiku terasa tak mampu
Jauh darimu badanku beku
Tak bisa berkarya lagi bagaikan batu
Syair ku buat untuk dirimu
Karena diriku terus mengenangmu
Duduk terdiam selalu membayangimu
Didalam jiwaku penuh dengan namamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar