Minggu, 07 Agustus 2011

Pengembangan Kreativitas kelompok


Pengembangan Kreativitas kelompok
Pada kreativitas kelompok sudah tentu akan menjadi lebih baik dari cetusan wawasan dan imajinasi sbagai individu karena kita akan mendapatkan sumber pemikiran yang diciptakan oleh kekuatan pikiran dari kelompok.

Dalam praktek kerja kelompok harus kita bdakan dengan kerja tim karena kerja kelompok adalah kumpulan beberapa individu yang berkumpul berdasarkan persamaan ciri-ciri atau kepentingan yang didorong kemampuan individu yang dapat bekerjasama untuk mendorong mental individu, melahirkan ide / gagasan lebih banyak serta individu lebih dekat dalam berkomunikasi. Sedangkan kerja tim adalah jenis khas kelompok kerja tim yang harus diorganisasikan dan dikelola secara berbeda denjis kelompok kerja lainnya.

Dengan demikian kita mengajak dalam kelompok untuk berpikir secara sadar dan tidak kedalam tindakan persiapan, usaha, inkubasi, pengertian dan evaluasi. Jadi dengan tahapan berpikir itu, pola dan proses kreativitas kelompok menjadi efektif dengan melaksanakan apa yang disebut sumbang saran artinya bahwa sumber untuk melaksanakan aktivitas bertolak dari kebanggaan semua orang yang bergabung dalam kelompok dapat mengaktualisasikan dirinya kedalam sifat sabar untuk dapat melaksanakan rancangan.
Inovasi organisasi 

Pada inovasi organisasi yang sukses haruslah didukung dan digerakkan oleh kepemimpinan puncak, yang memiliki tujuan tertentu dan dihasilkan dari analisa, sistem dan kerja keras tim kerja kelompok sebagai satu proses dua langkah artinya pertama inovasi itu sendiri, kedua suatu usaha yang berisiko tinggi untuk mengubah penemuan menjadi suatu produk atau proses yang berpotensi komersil.

Oleh karena itu, pelaksanaannya harus mengikuti prinsip keharusan bahwa 1) harus memiliki tujuan dalam memaksimumkan peluang ; 2) inovator yang terlibat memiliki kemampuan ; 3) kerja yang jelas, sederhana, dan terfokuskan agar semua alokasi sumber dana digerakkan menjadi efesien dan efektif ; 4) inovasi kelompok menjadi inovasi organisasi ; 5) adanya kesinambungan aktivitas berdasarkan orientasi kepemimpinannya bukan semata-mata laba.

Analisa masa depan
Pada analisa masa depan merupakan keterampilan untuk mempergunakan alat pikiran sebagai unsur jiwa yang kita sebut dengan kesadaran (otak atas sebelah kanan) Membangkitkan kesadaran itu adalah dengan jalan kita berpikir artinya kita menyadari benar bahwa seluruh kisaran proses mental yang sadar terjadi karena menggerakkan fungsi otak sebagai alat pikir dan hati sebagai alat menghayati.

Oleh karena mengintergrasikan intuisi dan analisis membentuk pola-pola berpikir biasa (bergaul dengan pengalaman inderawwiah), logis (teknik penalaran untuk dapat menarik kesimpulan yang sah), ilimiah (secara sistimatis, metodis, dan obyektif dalam mencari kebenaran), filsafat (diaklektis yang terarah untuk mendapatkan kebenaran yang hakiki, intergral, dan universal), theologis (menurut islam artinya corak berpikir qur’ani yang bertujuan untuk mencapai suatu keyakinan bahwa Allah swt adalah wujud Al Haq)

Membangkitkan kesadaran untuk memahami atas analisis masa depan melalui pola-pola atau tren dalam proses berpikir, kita dapat berorientasi, meninjau serta merasakan kemampuan otak untuk memahami diri kita dan menangkap situasi yang berada di dunia luar.

Antisipasi
Pada merespon antisipasi kita melangkah dari memanfaatkan kesadaran menjadi kecerdasan untuk melaporkan kepada kita situasi permasalahan dan hubungan-hubungannya. Jadi dengan kecerdasan (otak atas sebelah kiri) sebagai alat pikir dalam merespon antisipatif menuntun pemahaman atas poses perubahan.

Jadi dengan kecerdasan sebagai alat pikir dan sebagai unsur jiwa dalam menangkap hal-hal yang terkait dengan masa depan, tidak dapat melepaskan diri dari pemikiran dan pengalaman masa lalu, sehingga pengetahuan yang terbentuk olehnya menghasilkan pengetahuan masa sekarang untuk membuka jalan dalam meramalkan masa depan.

Pengambilan keputusan
Pada proses pengambilan keputusan kita memanfaatkan proses berpikir kedalam dua lingkungan yang disebut lingkungan alam sadar (kesadaran / otak atas kanan ; kecerdasan / otak atas kiri) dan alam bawah sadar atau otak bawah sadar yang berpusat di hati.

Dengan otak bawah sadar yang kita sebut dengan akal menjadi hasil kerja hati dengan penghayatan yang juga kita sebut dengan intuisi sehingga dalam proses berpikir dimana dengan akal itu akan menunjukkan dimana letak bahaya, bagaimana ia dapat dihindarkan, selanjutnya menunjukkan jalan dan cara-cara mencapai tujuan.
Dengan demikian kita harus menyadari bahwa mengembangkan akal kepemimpinan merupakan unsur jiwa ketiga selain kesadaran dan kecerdasan. Oleh karena itu ketiga unsur jiwa itu, bertindak serentak dalam proses berpikir, saling mengisi dan saling membantu sehingga menyerupai tri-tunggal sebagai kecakapan jiwa yang didalam fungsi bertindak serentak.

Tidak ada komentar: